Powered By Blogger

Selasa, 05 Maret 2013

Warga Orong Telu Mengeluh, Masih Terisolir Dari Dunia Luar



SUMBAWA – Kondisi geografis yang terletak di daerah ketinggian dan terpelosok menjadikan kecamatan Orong Telu menjadi daerah ‘buangan’ dan menakutkan bagi sejumlah pejabat. Sepertinya pameo ini benar adanya, hingga dijaman informasi dan komunikasi sekarang ini, warga kecamatan itu mengaku masih terisolir. Jauh berbeda dari kemajuan teknologi beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Sumbawa.
“Jalur transportasi ke wilayah kami sangat menyedihkan,” ujar A Rosikin – warga Kelawis, Orong Telu kepada Bala Kuning Sumbawa, kemarin.
Untuk sampai ke kecamatan Orong Telu, setelah melewati Lenangguar pendatang harus melewati jalanan rusak parah dan jembatan penyebrangan dengan kondisi yang memprihatinkan. Setidaknya jalan sepanjang sekitar 35 kilometer itu rusak parah hingga dusun Tangkelak.
“Jalur transportasi itu yang paling parah. Jalan pendukung hingga Kelawis rusak berat, seakan pembangunan tidak menjamah ke wilayah kami. Belum lagi ditambah jembatan Keremung sebagai satu satunya penghubung juga putus dan rusak berat,’’ ujarnya.
Jembatan Keremung, kata dia menjadi pintu masuk ke Kecamatan Orong Telu. Sekarang ini kondisinya hanya dapat diperbaiki ala kadarnya agar dapat dimanfaatkan sementara oleh masyarakat. Akibat akses jalan dan jembatan yang memprihatinkan, lanjut Rosikin harga barang-barang pokok meningkat karena ongkos distribusi dan transportasi yang tinggi.
“Akibat akses dan infrastuktur jalan yang tidak memadai, Orong Telu tertinggal dalam pembangunan. Bahkan kami ini terkesan terisolir dari dunia luar. Kami berharap program pemerintah dapat menyentuh kami yang berada di pelosok karena kami juga warga Kabupaten Sumbawa,’’ tegasnya.
Ditambahkan Muhammad Yasin – warga lainnya, yang lebih parah adalah kendala komunikasi. Hingga saat ini tidak ada satupun vendor layanan telekomunikasi mau mendirikan menara untuk mengcover wilayah tersebut. hanya terdapat satu station radio milik kecamatan yang dapat terhubung ke dunia luar.
“Di kecamatan Orong Telu tidak ada hubungan komunikasi sama sekali. Singnal hp tidak mencakup area itu. kami sangat kesulitan dengan adanya kondisi ini. Jadi kalau untuk urusan dinas kami selalu terlambat mendapatkan informasi,’’ ujar guru SD ini.
Menurut dia, setelah akses jalan yang rusak parah, penderitaan penduduk yang berada di pelosok semakin lengkap tanpa dukungan komunikasi seperti daerah lain. Selama ini para guru hanya mengandalkan korespondensi untuk koordinasi antar sekolah. (km)

Tidak ada komentar: