Powered By Blogger

Senin, 05 Agustus 2013

Pelantikan Pengurus Baru Gerakan Pramuka Kwarcab Sumbawa



Pengurus Majelis Pembimbing Cabang dan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sumbawa masa bakti 2014-2018, secara resmi dikukuhkan, Senin (05/08/2013) di Wisma Daerah Sumbawa Besar. Pengukuhan tersebut dilakukan oleh Ketua Kwartir Daerah (Ka Kwarda) Gerakan Pramuka NTB, Dr. Rosyiadi Sayuti.
Para pengurus yang dilantik yakni Bupati Sumbawa, Jamaluddin Malik, selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Ka Mabincab) Gerakan Pramuka Sumbawa beserta pengurus lainnya. Setelah dikukuhkan Ka Kwarda, kemudian Ka Mabincab mengukuhkan Ketua Kwartir Cabang (Ka Kwarcab) Gerakan Pramuka Sumbawa, H. Farhan Bulkiyah, SP., beserta para andalan Kwarcab lainnya.
Ka Mabincab, Jamaluddin Malik, dalam sambutannya, mengemukakan, bahwa yang diharapkan dalam pelantikan dan pengukuhan ini akan menjadi langkah maju ke depan. “Bukan saja semakin mampu berkiprah tapi outputnya menghasilkan generasi yang berkualitas di hari-hari yang akan datang,” ungkap JM sapaan akrab Jamaluddin Malik.
Ia mengakui, dukungan anggaran bagi pelaksanaan kegiatan Gerakan Pramuka di Cabang Sumbawa belum maksimal. Tapi untuk Gerakan Pramuka dianggap tidak perlu dana besar, melainkan mencari bagaimana caranya bisa berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Diknas, Pariwisata, BPM-PD, Lingkungan Hidup dan SKPD terkait lainnya yang mana juga ada Binaan SKPD yang mengembangkan Organisani Pramuka seperti halnya Satuan Karya-satuan karya. Karena di sejumlah SKPD tersebut terdapat program pemberdayaan bagi generasi muda. Sehingga diharapkan Gerakan Pramuka masuk ke segmen tertentu sesuai Dasa Dharma dan program kerjanya.
“Jangan jadikan kendala dana sebagai hambatan. Justeru menjadi tantangan untuk bekerja lebih giat,” ujarnya.
Di samping itu, Ka Kwarcab menyingung soal kekuatan kiprah pramuka baik untuk pribadi dan bergerak ke masyarakat sebaiknya dilandasi dengan keiklasan. Itulah pondasi yang harus dibangun terus untuk mengabdi.
Menurutnya, pola-pola yang diterapkan dalam Gerakan Pramuka, diadopsi oleh perusahaan besar, misalnya kegiatan outbond. Dengan demikian, memberikan kesempatan bagi Gerakan Pramuka untuk bisa masuk lebih berkiprah jauh lebih besar.
“Seluruh proses, baik didikan dan ajaran pramuka terkandung banyak hal dan amat lengkap. Kalau ini bisa diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari, kalau GP bisa berkiprah dalam hal itu kita bisa maju. Kita coba bekerja bersama-sama dan bergotong royong. Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan kalau tidak bersama-sama,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, JM menyatakan, Gerakan Pramuka jangan mengedepankan hitung-hitungan angka dan uang. Tapi ke depankan hitungan dengan keihlasan untuk bisa memberikan yang terbaik. (km-bala kuning)

Kamis, 18 April 2013

Ujian Nasional SMA Ditunda Lagi Penyelenggara Dinilai Tidak Siap *Kurang Koordinasi, Soal UN Bocor"


KM BALA KUNING – Terlambatnya koordinasi antar panitia penyelenggara Ujian Nasional mengakibatkan bocornya soal. Sedikitnya 20 paket soal yang telah dikerjakan siswa SMAN 1 Lape pada pukul 07.30 wita terpaksa ditarik kembali setelah ada pengumuman pelaksanaan UN kembali ditunda hingga pukul 13.00 siang (18/4) kemarin.
Ketua Pelaksana Ujian Nasional SMAN 1 Lape, Junaidi, S.Pd M.Pd dihubungi KM Bala Kuning kemarin mengakui hingga pukul 09.15 tidak mendapat pemberitahuan ataupun koordinasi dari panitia kabupaten mengenai pengunduran waktu ujian nasional. Setelah soal-soal dikerjakan oleh siswa baru mendapat pemberitahuan tersebut.
“Kita sesalkan tidak ada koordinasi dari awal baik dari diknas maupun pihak rektorat. Kita sudah mulai dari pukul 07.30 pagi,’’ tukasnya.
Sementara koordinasi dan perintah untuk menarik kembali soal ujian, kata dia baru diperoleh setelah semua soal telah dibagikan kepada 242 siswa. Pengerjaan itu kemudian dihentikan oleh pengawas independen dari UNRAM dan UNSA. Awalnya pihak panitia tidak mengetahui adanya penundaan kembali pelaksanaan ujian. Soal telah diambil dari Mapolsek Lape dengan pengawalan polisi untuk dibagikan pada ujian pagi itu. 
 “Kita benar-benar tidak tahu ada penundaan. Ya otomatis, sudah pasti bocor. Siswa pulang dan akan mengerjakan dirumah masing-masing setelah melihat semua soalnya,’’ tegasnya.
Kepala Madrasah Ponpes Al Muthmainnah Moyo Hulu, Sandi S.Pd M.Pd menyatakan penundaan yang terus terjadi merupakan indikasi bahwa siswa benar-benar dijadikan kelinci percobaan oleh bangsa. Tidak hanya persoalan pelaksanaan ujian nasional yang penuh dengan carut marut, tetapi juga terjadi pada kurikulumnya.
“Kini dunia pendidikan telah dijadikan kelinci percobaan yang gagal. Entah setelah ini (km)