Powered By Blogger

Senin, 24 Januari 2011

Pemerintahan JM Perlu Lahirkan ‘Critical Mass’


KM Bala Kuning, Sumbawa Besar  25 Januari 2010
Untuk kali kedua Jamaluddin Malik diamanatkan menjadi Bupati Sumbawa, tantangan ke depan juga akan semakin banyak untuk ditangani, pekerjaan rumah pada periode sebelumnya bersama Muhammad Jabir masih membutuhkan sentuhan untuk ditingkatkan.  Terutama di bidang peningkatan taraf atau kualitas pendidikan di Kabupaten Sumbawa.
Momentum terpilihnya JM menjadi Bupati Sumbawa didampingi wakilnya Drs H Arasy Muhkan, mendapat respon positif dari kalangan akademisi yang memang intens dalam hal pembangunan pendidikan di daerah ini.
Tokoh pendidikan Sumbawa—Dr H Iwan Jazadi S.Pd, M.Ed, berpendapat, dengan pengalaman pemerintahan 5 tahun lalu, ditambah kompetensi yang dimiliki wakilnya yang bertipe pekerja keras, masyarakat bisa berharap untuk peningkatan pendidikan di daerah ini, dengan catatan keduanya mendengar masukan karena mereka telah merasakan perbandingan dengan kondisi saat ini.
SDM Sumbawa kata Iwan, jangan dilihat dari kacamata statistik atau angka persen, namun perlu sekaligus menanggapi persoalan yang terjadi pedesaan, daerah terpencil dan di pulau-pulau. Harus memastikan dalam 5 tahun ke depan ada upaya sungguh-sungguh untuk memastikan ketuntasan wajib belajar 9 tahun lantaran masih ada anak putus sekolah di pedesaan, pegunungan seperti di Batulanteh maupun di pulau-pulau.
“Terutama di pedesaan yang umumnya pekeraan orang tuanya adalah petani maupun buruh tani, cara memantaunya dengan memberikan pemahaman dan wawasan bagi para camat, kepala desa dan perangkatnya serta sekolah maupun UPT tehnis,” terang Iwan Jazadi.
Meskipun dengan adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menurutnya hal itu masih saja belum membantu orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya.
Lebih jauh ia kemukakan, bahwa proporsi untuk pemberian beasiswa kepada para mahasiswa perlu diberikan perimbangan yang relevan dan mampu mengakomodir mahasiswa yang tidak mampu, supaya bisa melanjutkan kuliahnya.
Karena trend mahasiswa di Sumbawa di manapun kuliah, masih banyak ditemukan terjadinya tunggakan SPP, ini menandakan tingkat kemampuan membiayai kuliah masih rendah.
“Untuk perguruan tinggi, minimal ada kepedulian pemerintah memperbanyak alokasi beasiswa, jangan terlalu sedikit, Rp 2 Miliar masih kecil dan tidak seberapa dibanding jumlah mahasiswa, idealnya sekiyar Rp.10 Miliar,” ungkap Iwan.
Menurutnya, saat ini merupakan kesempatan bagi pemerintahan Drs. H. Jamaluddin Malik jilid II untuk membuka pintu perguruan tinggi agar terus melahirkan potensi yang unggul, tidak ada pilihan lain selain mendukung keberadaan perguruan tinggi apapun itu yang berada di Sumbawa.
Sehingga melahirkan masyarakat yang kritis (Critical Mass) yang bisa membuat perubahan dalam semua bidang keilmuan, yakni sekelompok orang setingkat magister dalam jumlah relevan dengan kebutuhan daerah, tapi bukan dari golongan pejabat dan anggota DPRD.
Selain itu sambungnya, dalam semua bidang dan khususnya dalam bidang pendidikan menurut mantan Cawabup salah satu pasangan independent tersebut, pemerintahan ini harus mampu memikirkan program terobosan, termasuk melahirkan critical mass sehingga mampis rungan menjadi rungan dari kejayaan, bukan bagian dari distorsi informasi.(c_risma)

Tidak ada komentar: