Dalam sepekan terakhir, ruang rawat inap Zal Dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa membludak. Akibatnya, pasien pun terpaksa dirawat di lorong depan ruang Rajawali dan Cenderawasih atau berhadapan dengan ruang perawat di Zal Dalam.
Plt Direktur RSUD Sumbawa, dr. Syamsul Hidayat, yang dihubungi, Jum’at (22/02/2013) mengatakan, pada umumnya pasien yang dirawat di ruang Zal Dalam adalah pasien thipoid dan gea termasuk demam berdarah dengue (DBD). Tapi saat ini, ia memastikan jumlah pasien DBD mulai berkurang.
Ia mengakui, perawatan pasien di lorong karena terpaksa, lantaran memang tidak ada ruangan lagi. “Kalau tidak penuh ya ndak si pak. Setiap penuh selalu begitu,” ujar Dayat.
Salah seorang pasien, Rosandi, mengaku dirawat selama dua hari di lorong tersebut. Hingga Jum’at sore, ia tidak pernah ditawari untuk pindah ke dalam salah satu ruangan inap di Zal Dalam.
“Saya belum pernah dipindah ke ruangan. Kalau memang penuh seperti ini ya mau apalagi. Yang penting bisa dirawat,” katanya polos.
Keluarga pasien berharap agar pihak RSUD dan Pemda Sumbawa memperhatikan hal tersebut. Pasalnya, hampir setiap tahun penumpukan pasien terjadi di RSUD Sumbawa.
Pantauan pulausumbawanews.com di RSUD Sumbawa, kebanyakan pasien yang dirawat di luar ruangan adalah lansia. Lagi pula kondisi lorong pada malam hari diakui tidak nyaman bagi pasien lansia.
Plt Direktur RSUD Sumbawa, dr. Syamsul Hidayat, yang dihubungi, Jum’at (22/02/2013) mengatakan, pada umumnya pasien yang dirawat di ruang Zal Dalam adalah pasien thipoid dan gea termasuk demam berdarah dengue (DBD). Tapi saat ini, ia memastikan jumlah pasien DBD mulai berkurang.
Ia mengakui, perawatan pasien di lorong karena terpaksa, lantaran memang tidak ada ruangan lagi. “Kalau tidak penuh ya ndak si pak. Setiap penuh selalu begitu,” ujar Dayat.
Salah seorang pasien, Rosandi, mengaku dirawat selama dua hari di lorong tersebut. Hingga Jum’at sore, ia tidak pernah ditawari untuk pindah ke dalam salah satu ruangan inap di Zal Dalam.
“Saya belum pernah dipindah ke ruangan. Kalau memang penuh seperti ini ya mau apalagi. Yang penting bisa dirawat,” katanya polos.
Keluarga pasien berharap agar pihak RSUD dan Pemda Sumbawa memperhatikan hal tersebut. Pasalnya, hampir setiap tahun penumpukan pasien terjadi di RSUD Sumbawa.
Pantauan pulausumbawanews.com di RSUD Sumbawa, kebanyakan pasien yang dirawat di luar ruangan adalah lansia. Lagi pula kondisi lorong pada malam hari diakui tidak nyaman bagi pasien lansia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar