Sumbawa Besar, BK.
Kepemimpinan Riki Trisnadi M.Si kian ke penghujung masa bakti, namun gema suksesi ketua DPD KNPI Sumbawa periode mendatang kian bergetar saat ini.
Setelah Andi Rusni SE dan Jamaludin Malady M.Si dikabarkan mengkandidatkan diri dalam bursa pemilihan ketua DPD KNPI Kabupaten Sumbawa mendatang, giliran Rusdianto AR, M.Pd yang kini menyatakan siap bertarung di kursi puncak organisasi kepemudaan terbesar tersebut.
Dukungan dari sejumlah Ormas dan organisasi kepemudaan (OKP) agar ia maju dalam pemilihan tersebut terus mengalir, dan dating dari sejumlah kecamatan terutama dari internal Pengurus Kecamatan (PK) KNPI di sejumlah wilayah kabupaten Sumbawa.
“Beberapa OKP sudah menyatakan dukungannya, baik secara personal maupun secara institusional. Hal ini mendorong saya untuk mencoba langkah baru dalam memajukan organisasi induk kepemudaan ini,” ujar Rusdianto belum lama ini.
Dosen FKIP Unsa magister Universitas Negeri Malang ini mengaku siap bertarung dengan membawa sejumlah langkah pembaharuan yang bersifat progresif, baik secara konseptual maupun secara aktual.
Karena melihat perkembangan gerakan kepemudaan saat ini, ia merasa telah terjadi kelambanan dan ketidak stabilan dalam mengaplikasikan nilai-nilai pemuda sebagai pelopor bangsa yang sebenarnya.
Meski telah berbuat selama menjabat sebagai fungsionaris KNPI, ia mengaku prihatin dengan perkembangan dan langkah organisasinya yang belum bisa berbuat lebih nyata dalam berperan serta membangun masyarakat.
Menurutnya, ada hal yang hilang dari semangat kepemudaan saat ini, dimana nilai-nilai kebersamaan telah terdegradasi oleh pengaruh-pengaruh politik yang dibawa dari luar ke dalam organisasi kepemudaan, sehingga gerakan pemuda tidak lagi obyektif saat ini.
Sebagai orang netral dari pengaruh dan kepentingan politik, Rusdianto bertekad mengembalikan nilai-nilai kebersamaan itu di tubuh KNPI kabupaten Sumbawa.
Meski berprofesi di ranah birokrasi, pria kelahiran 1 Januari 1975 ini paling menentang keras tersusupinya gerakan pemuda oleh kepentingan politik praktis dan tradisi birokrasi yang cenderung elitis. Pandangan ini berangkat dari latar belakang pria yang aktif sejak kecil dalam gerakan Pramuka sejak belia ini.
Rusdianto mengaku, selama ini ia telah mencoba berperan efektif dalam tubuh kepengurusan KNPI dan berusaha membawa organisasinya ke arah yang lebih progresif. Namun terkadang hal itu terkendala oleh diskomunikasi dan dis-idealisme antar pengurus.
Dimana, ia tidak menampik organisasi itu telah populer menjadi ‘kendaraan’ bagi oknum atau tokoh pemuda tertentu dalam mencapai tujuan politik dan menjadi sarana kepentingan birokrat.
“Hal ini tidak boleh dijadikan tradisi di organisasi kepemudaan, sebab citra yang terbangun selama ini KNPI sebagai organisasi ‘plat merah’ cenderung menjadi kumpulan orang-orang elit, baik di kancah politik praktis maupun birokrat,” tukasnya.
Rusdianto yang dulunya dikenal sebagai aktifis kemudian terjun ke dunia akademis ini berkomitmen menjadikan DPD KNPI Sumbawa sebagai organisasi yang lebih realistis dalam bergerak dan berperan dalam pembangunan.
“Sehingga semua hal yang disikapi oleh KNPI selama ini tidak berkutat dalam wacana semata, namun miskin aksi. Jadi kita perlu memperlihatkan upaya nyata kepada masyarakat, khususnya kaum muda kita. Sebab bagaimana pun, kita tidak bisa pungkiri, degradasi moral generasi muda kita saat ini harus disikapi dengan tindakan nyata, bukan sebatas berkoar tanpa berbuat yang lebih baik,” tandasnya.
Ia menambahkan, dalam pencalonan ketua DPD KNPI, setidaknya kandidat harus didukung paling sedikit 5 PK KNPI dan ditambah dukungan OKP secara kelembagaan.
Rusdianto diharapkan akan menjadi figur alternatif yang mewakili semua platform, berangkat dari ia sebagai aktifis, birokrat, akademisi, dan pengurus organisasi kepemudaan sejak menginjak remaja hingga saat ini.
"Saat ini konsep pemberdayaan dan penumbuhan kreatifitas pemuda sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai persoalan generasi muda bangsa. Dengan tekad yang bulat dan perhitungan yang matang dalam mempersiapkan serta melakukan gerakan nyata, semuanya bisa kita wujudkan," demikian tukasnya.(**)